Sebagai pemain bulu tangkis dia dapat dikatakan sebagai pemain yang
serba lengkap. Dengan permainan net yang tajam dan halus, stroke-nya
lengkap, smash-nya keras kerap membuat lawan-lawannya kalang kabut.
Dilakukan sambil melayang, shuttlecock dipukul saat tubuh belum
menyentuh tanah. Smash yang dilakukan sambil meloncat juga menjadi trade
mark tersendiri dengan sebutan King Smash. Perkenalkan: Liem Swie King!
Pada malam yang bersimbah keringat itu dia berhasil mengalahkan
maestro bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono. Pada pertandingan final
All England 1978 itu terjadi all Indonesia final. Dan itulah pertama
kali King menjadi juara All England. Dan sejak saat itulah Liem Swie
King memyedot animo dari para pecinta bulu tangkis Indonesia, namanya
mulai disegani lawan.
Bulu tangkis adalah kegemaran King sejak kecil. Pria yang lahir di
Kudus 28 Februari 1956 itu mengaku, dulu ketika akan bermain dia
memasang sendiri net di lapangan. King juga ingat betapa sikap keras
ayahnya. Sudah barang tentu Sang Ayah akan marah besar setiap kali dia
pulang dengan tertunduk karena kalah. Itulah yang memacu dirinya untuk
bisa menjadi juara.
Dari sebuah gudang pabrik rokok Djarum itulah semua cerita dimulai.
Gudang yang pada pagi hingga siang digunakan sebagai tempat produksi.
Pada sore harinya, setelah hiruk pikuk pekerjaan melinting rokok
selesai, kemudian disulap menjadi lapangan bulu tangkis. Tidak hanya
karyawan tetapi juga masyarakat umum, termasuk Liem Swie King berlatih
di antara aroma sisa-sisa tembakau. Di antara orang-orang yang berlatih
itulah, CEO PT Djarum Budi Hartono yang juga penggemar bulu tangkis
mengamati perkembangan Liem Swie King. Dia lalu menginstruksikan kepada
King untuk latihan servis dengan sasaran ke sudut-sudut jauh base-line.
Pada setiap sudut ditempatkan sebuah tong kecil dan setiap bola servis
yang masuk ke tong diperhitungkan jumlahnya.
Terkesan dengan bakat King, Budi Hartono kemudian meminta Agus
Susanto yang juga kakak iparnya untuk melatih King lebih serius. Sebagai
hasilnya pada 1972, di Piala Moenadi, King keluar sebagai juara tunggal
putra yunior. Itu adalah gelar pertamanya di dunia bulu tangkis.
Setahun berikutnya, King menjadi runner-up PON 1973 di Jakarta. Pada
tahun itu PB PBSI memanggilnya ke Pelatnas di Senayan.
Sejak itulah perlahan-lahan King menjelma menjadi King Smash. Dia
meraih gelar kejuaraan bulu tangkis bergengsi All England pada 1978,
1979, dan 1981, dan termasuk secara beregu membawa lambang supremasi
bulu tangkis beregu putra Piala Thomas tahun 1976, 1979, dan 1984. Gelar
kemenangan Swie King menjadi puluhan bila ditambah dengan turnamen
“grand prix” yang lain. King juga menyumbang medali emas Asian Games di
Bangkok 1978, dan enam kali membela tim Piala Thomas.
Tapi dia hanya manusia yang tidak pernah sempurna. Banyak pengamat
menilai dia punya kekurangan pada mentalnya. Menjelang final All England
1980, setelah lampu-lampu dipadamkan dia tidak segera bisa tidur.
Memikirkan lawan perkasa yang sudah garang menantinya: Prakash Padukone
dari India. Kemudian King kalah. King juga pernah diskors PBSI. Dia
terlambat datang di partai tunggal putra SEA Games melawan Lee Hai Thong
dari Singapura, akibatnya dia dinyatakan kalah WO. Skorsing 3 bulan
adalah waktu yang terlalu lama, apalagi bagi seorang atlit yang haus
gelar. Dalam masa skorsing itulah, pemuda yang sesungguhnya pemalu itu
tiba-tiba terjun di dunia film. Ia bermain dalam film Sakura Dalam
Pelukan, mendampingi Eva Arnaz yang sexy itu.
Mei 1984, pada kejuaraan bulu tangkis beregu Piala Thomas melawan
Cina, lewat pertarungan seru di Kuala Lumpur, King yang bermain di
tunggal pertama dan diharapkan membawa kemenangan, sekaligus memudahkan
jalan bagi pemain selanjutnya ternyata dia kandas. Ia kalah rubber set
15-7, 11-15, 10-15 dari pemain Cina yang jadi musuh bebuyutannya, Luan
Jin, tapi Piala Thomas berhasil diboyong. Demikian juga beberapa waktu
sebelumnya, di arena All England, King juga gagal. Tapi kali ini dia
dihentikan pemain tangguh Denmark, Morten Frost Hansen. Dari serangkaian
kegagalan tersebut, King akhirnya memutuskan mundur dari percaturan
bulu tangkis tunggal perseorangan, setelah berkiprah selama 15 tahun.
Kini ayah dari Alexander, Stephanie dan Michelle, serta istri Lucia
Sumiati Alamsah ini mengisi harinya dengan berkumpul bersama keluarga.
Setidaknya setiap seminggu dua kali dia masih sempat bermain tenis
sambil mengelola bisnis perhotelan dan spa di Jakarta. Ironisnya ketiga
anak Liem Swie King tidak tahu bahwa ayahnya adalah seorang legenda
bulutangkis Indonesia.
(Sumber: Dekade80)
raket badminton
badminton sebuah olahraga yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan sentakan tangan yang cepat...semoga blog ini dapat membantu pengetahuan teman teman tentang badminton bagaimana semestinya
Selasa, 31 Juli 2012
Susi Susanti: Regenerasi Atlet Putri Tertinggal
Bola.net - Berkaca dari hasil turnamen Indonesia Super Series 2012, legenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti berkomentar mengenai perlunya meningkatkan regenerasi bibit atlet tunggal putri bulu tangkis Indonesia, mengingat masih minimnya prestasi di sektor yang dulu sempat mengalami kejayaan di tahun 90-an.
"Saya agak prihatin dengan bibit atlet putri yang jumlahnya lebih sedikit dari bibit putra. Regenerasi untuk bibit atlet putri sedikit terlambat," kata Susi Susanti.
Untuk sektor ganda campuran, Indonesia memiliki pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sedangkan untuk tunggal putra, Indonesia memiliki Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro.
Menurut peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu, minimnya prestasi di sektor tunggal putri juga disebabkan karena terjadinya satu kekosongan generasi di tahun 90-an.
"Di jaman saya, dulu ada tujuh tunggal putri. Salah satu yang paling muda dan menonjol adalah Mia Audina," lanjutnya.
Sejak itu, PBSI di jamannya, menjadikan Mia Audina sebagai satu-satunya harapan untuk tunggal putri Indonesia, sementara enam atlet putri lainnya ditinggalkan.
Mia menjadi pemain termuda yang pernah membela Indonesia untuk Piala Uber pada usia 14 tahun pada 1994. Ia juga menjadi peraih medali perak untuk Indonesia di Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat.
Sejumlah prestasi lain yang pernah ditorehkan atlet kelahiran 22 Agustus 1979 tersebut antara lain, juara Indonesia Terbuka 1998, juara Jepang Terbuka 1997, juara Singapura terbuka 1997 dan membantu Indonesia meraih piala Uber tahun 1994 dan 1996.
Pada 1999, Mia menikah dengan penyanyi berkebangsaan Belanda Tylio Arlo Lobman dan kemudian menetap serta menjadi warga negara Belanda.
"Ketika Mia pindah ke Belanda, maka terjadi satu kekosongan regenerasi, sehingga para atlet muda tidak bisa mendapat bimbingan senior," lanjut Susi.
Namun demikian, setelah melihat penampilan tunggal putri di turnamen Indonesia Open 2012 Super Series Premier pekan lalu, Susi mengatakan sejumlah potensi tunggal putri mulai bermunculan.
"Salah satu yang berpotensi adalah Aprilla Yuswandari. Dia sempat menyulitkan Saina Nehwal," tambah Susi. Aprilla menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang lolos ke babak dua turnamen setelah sebelumnya, Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, dan Fanetri Lindaweni gugur di babak pertama dan kualifikasi.
Aprilla sempat merepotkan pemain India Saina Nehwal di game kedua sehingga memaksa juara Indonesia Super Series 2012 bermain tiga game 17-21, 21-14, 13-21.
"Saina adalah pemain yang ulet dan tenang. Di sini kematangan yang menjadi penentu. Terbukti di saat poin-poin kritis, Saina bisa membalikkan keadaan. Ketenangan menjadi poin penting juga di sini," kata Susi.
Susi berharap tunggal putri Indonesia bisa bangkit dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Kurang bersinarnya prestasi tunggal putri di turnamen paling bergengsi di Tanah Air tersebut hendaknya dijadikan evaluasi bagi induk cabang olahraga bulu tangkis PBSI untuk menyusun program yang baik.
"Program yang baik dan berkesinambungan harus berjalan walaupun terjadi pergantian pengurus setiap empat tahun sekali. Harus ada cetak biru program yang jelas," pungkas Susi. (ant/kny)
kunjungi :
DIOSSP 2012: Indonesia Akhiri Kering Gelar
Bola.net - Istora Senayan bergemuruh akibat ribuan penonton
berteriak Indonesia berulang-ulang sambil menyebutkan pebulu tangkis
tunggal putra, Simon Santoso. Inilah yang terjadi di laga final Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2012, Minggu (17/6).
Ribuan penonton langsung bersorak kala Simon berhasil mengakhiri pertarungannya atas Du Pengyu dengan sebuah kemenangan.
Menghadapi tunggal China tersebut, Simon berhasil mendominasi jalannya game pertama. Angka demi angka ia dapatkan melalui pertahanan rapat dan smes keras ke berbagai sudut. Simon memimpin 11-7, ia berada di atas angin kala semakin membuat selisih perolehan angka melebar 17-7.
Ia juga membuat game point pada kedudukan 20-13. Sempat membuat publik Istora tegang saat Du perlahan mengejar perolehan angkanya, tetapi ia berhasil menempatkan bola di depan net, Simon menang 21-18.
“Du Pengyu memang pemain yang ulet. Bahkan, untuk menghadapinya, saya harus lebih sabar,” ujar Simon usai pertandingan kepada Bola.net.
Simon balik tertekan, ia menyerah 13-21 di game kedua. Di game terakhir, Simon berhasil kembali ke bentuk permainan semula. Ia jarang melakukan kesalahan seperti yang terjadi di game kedua, memimpin jauh 11-6, dan akhirnya Simon mengakhiri kering gelar DIOSSP 21-11.
“Di game kedua saya memang agak sedikit terburu-buru. Jadi, saya berusaha sebisa mungkin untuk kembali ke permainan semula,” lanjutnya.
Kemenangan ini pun tentu menjadi modal Simon untuk menghadapi Olimpiade di London mendatang.
“Peluang saya untuk meraih medali tentu terbuka, sama seperti Taufik Hidayat. Karena itu, saya menjadikan DIOSSP 2012 dan Singapura minggu depan, menjadi ajang untuk latihan menghadapi Olimpiade,” pungkasnya.
Sementara itu, tiga gelar sebelumnya terdistribusi merata. Partai pertama, terjadi sesama China. Wang Xiaoli/Yu Yang melawan Zhao Yunlei/Tian Qing berhasil dimenangkan unggulan pertama Wang/Yu. Mereka menang melalui pertarungan tiga game 17-21, 21-9 dan 21-16.
Sedangkan juara ganda putra DIO 2009, Lee Yong Dae yang didukung penuh publik Istora bersama pasangan Jung Jae Sung berhasil kembali ke podium setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan 23-21, 19-21 dan 21-11. (esa/kny)
Ribuan penonton langsung bersorak kala Simon berhasil mengakhiri pertarungannya atas Du Pengyu dengan sebuah kemenangan.
Menghadapi tunggal China tersebut, Simon berhasil mendominasi jalannya game pertama. Angka demi angka ia dapatkan melalui pertahanan rapat dan smes keras ke berbagai sudut. Simon memimpin 11-7, ia berada di atas angin kala semakin membuat selisih perolehan angka melebar 17-7.
Ia juga membuat game point pada kedudukan 20-13. Sempat membuat publik Istora tegang saat Du perlahan mengejar perolehan angkanya, tetapi ia berhasil menempatkan bola di depan net, Simon menang 21-18.
“Du Pengyu memang pemain yang ulet. Bahkan, untuk menghadapinya, saya harus lebih sabar,” ujar Simon usai pertandingan kepada Bola.net.
Simon balik tertekan, ia menyerah 13-21 di game kedua. Di game terakhir, Simon berhasil kembali ke bentuk permainan semula. Ia jarang melakukan kesalahan seperti yang terjadi di game kedua, memimpin jauh 11-6, dan akhirnya Simon mengakhiri kering gelar DIOSSP 21-11.
“Di game kedua saya memang agak sedikit terburu-buru. Jadi, saya berusaha sebisa mungkin untuk kembali ke permainan semula,” lanjutnya.
Kemenangan ini pun tentu menjadi modal Simon untuk menghadapi Olimpiade di London mendatang.
“Peluang saya untuk meraih medali tentu terbuka, sama seperti Taufik Hidayat. Karena itu, saya menjadikan DIOSSP 2012 dan Singapura minggu depan, menjadi ajang untuk latihan menghadapi Olimpiade,” pungkasnya.
Sementara itu, tiga gelar sebelumnya terdistribusi merata. Partai pertama, terjadi sesama China. Wang Xiaoli/Yu Yang melawan Zhao Yunlei/Tian Qing berhasil dimenangkan unggulan pertama Wang/Yu. Mereka menang melalui pertarungan tiga game 17-21, 21-9 dan 21-16.
Sedangkan juara ganda putra DIO 2009, Lee Yong Dae yang didukung penuh publik Istora bersama pasangan Jung Jae Sung berhasil kembali ke podium setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan 23-21, 19-21 dan 21-11. (esa/kny)
jual shuttlecock
jual shuttlecock sudah teruji kualitas dan kecepatannya...
jual shuttlecock harga terjangkau kualitas tidak di ragukan....
jangan ragu lagi untuk mencoba shuttlecock ini buktikan dan rasakan kualitas
performancenya .... shuttlecock kami jamin kualitasnya bila goyang kami garansi tukar dengan yang baru...
bila berminat hub email : shuttlecock8989@gmail.com atau hub +6283874505066 via sms/telp respon cepat
shuttlecocks 89 tested the quality and speed ...
shuttlecock 89 quality at affordable prices is not in doubt ....
Do not hesitate to try this shuttlecock prove and feel the quality
its performance ....
We guarantee the quality shuttlecock... if shuttlecock shake...we replace with a new....
if interested email hub: shuttlecock8989@gmail.com or hub +6283874505066 via sms/telp respon fast
shuttlecock tanpak bungkus
shuttlecock tanpak tanpa bungkus
Spesifikasi :
Berat 4,9 gram
Diameter 6,7 cm
Gabus EVA
speed 77 dan 78(sesuai permintaan)
Harga mulai dari Rp 37.000
Mungkin harga yang kami berikan relatif lebih mahal sedikit saja karena
kami membuat dengan kualitas yang baik dan sudah teruji kualitasnya
sudah sampai ke luar negeri (malaysia dan australia) mahal sedikit tapi
mendapat kualitas yang internasional it's OK lah hehe.
Dan bagi yang di daerah (jabotabek) akan terasa murah karena kami
beroprasi di daerah jabotabek sehingga meringankan ongkos kirim
teman-teman sekalian yang di daerah sekitar jabotabek...
kunjungi lapak kami di kakus juga click
untuk lihat testinya
jika berminat silahkan email saya untuk negosiasi
dan kami menjual shuttlecock oplosan (tanpa merek)
if interested please email me to negotiate
and we sell the shuttlecock oplosan (no brand)
kunjungi :
jual shuttlecock jakarta
jual shuttlecock sudah teruji kualitas dan kecepatannya...
jual shuttlecock harga terjangkau kualitas tidak di ragukan....
jangan ragu lagi untuk mencoba shuttlecock ini buktikan dan rasakan kualitas
performancenya .... shuttlecock kami jamin kualitasnya bila goyang kami garansi tukar dengan yang baru...
bila berminat hub email : shuttlecock8989@gmail.com atau hub +6283874505066 via sms/telp respon cepat
shuttlecocks 89 tested the quality and speed ...
shuttlecock 89 quality at affordable prices is not in doubt ....
Do not hesitate to try this shuttlecock prove and feel the quality
its performance ....
We guarantee the quality shuttlecock... if shuttlecock shake...we replace with a new....
if interested email hub: shuttlecock8989@gmail.com or hub +6283874505066 via sms/telp respon fast
shuttlecock tanpak bungkus
shuttlecock tanpak tanpa bungkus
Spesifikasi :
Berat 4,9 gram
Diameter 6,7 cm
Gabus EVA
speed 77 dan 78(sesuai permintaan)
Harga mulai dari Rp 37.000
Mungkin harga yang kami berikan relatif lebih mahal sedikit saja karena
kami membuat dengan kualitas yang baik dan sudah teruji kualitasnya
sudah sampai ke luar negeri (malaysia dan australia) mahal sedikit tapi
mendapat kualitas yang internasional it's OK lah hehe.
Dan bagi yang di daerah (jabotabek) akan terasa murah karena kami
beroprasi di daerah jabotabek sehingga meringankan ongkos kirim
teman-teman sekalian yang di daerah sekitar jabotabek...
kunjungi lapak kami di kakus juga click
untuk lihat testinya
jika berminat silahkan email saya untuk negosiasi
dan kami menjual shuttlecock oplosan (tanpa merek)
if interested please email me to negotiate
and we sell the shuttlecock oplosan (no brand)
kunjungi :
jual shuttlecock yang bagus
jual shuttlecock sudah teruji kualitas dan kecepatannya...
jual shuttlecock harga terjangkau kualitas tidak di ragukan....
jangan ragu lagi untuk mencoba shuttlecock ini buktikan dan rasakan kualitas
performancenya .... shuttlecock kami jamin kualitasnya bila goyang kami garansi tukar dengan yang baru...
bila berminat hub email : shuttlecock8989@gmail.com atau hub +6283874505066 via sms/telp respon cepat
shuttlecocks 89 tested the quality and speed ...
shuttlecock 89 quality at affordable prices is not in doubt ....
Do not hesitate to try this shuttlecock prove and feel the quality
its performance ....
We guarantee the quality shuttlecock... if shuttlecock shake...we replace with a new....
if interested email hub: shuttlecock8989@gmail.com or hub +6283874505066 via sms/telp respon fast
shuttlecock tanpak bungkus
shuttlecock tanpak tanpa bungkus
Spesifikasi :
Berat 4,9 gram
Diameter 6,7 cm
Gabus EVA
speed 77 dan 78(sesuai permintaan)
Harga mulai dari Rp 37.000
Mungkin harga yang kami berikan relatif lebih mahal sedikit saja karena
kami membuat dengan kualitas yang baik dan sudah teruji kualitasnya
sudah sampai ke luar negeri (malaysia dan australia) mahal sedikit tapi
mendapat kualitas yang internasional it's OK lah hehe.
Dan bagi yang di daerah (jabotabek) akan terasa murah karena kami
beroprasi di daerah jabotabek sehingga meringankan ongkos kirim
teman-teman sekalian yang di daerah sekitar jabotabek...
kunjungi lapak kami di kakus juga click
untuk lihat testinya
jika berminat silahkan email saya untuk negosiasi
dan kami menjual shuttlecock oplosan (tanpa merek)
if interested please email me to negotiate
and we sell the shuttlecock oplosan (no brand)
kunjungi :
shuttlecock yang bagus
Teman saya akan membagi pengetahuan nih tentang shuttlecock, owh ya
gambar yang saya tampilkan di samping shuttlecock yang saya pakai
,shuttlecock tersebut kuat gan saya recommeded teman-teman cabain deh
ini sampe ke astralia lho gan g nyangka ya produk indonesia ini tembus
di pasaran asing.. saya belinya di klick sini
jadi curhat langsung aja ya gan...
Pertama,
apa itu kecepatan? Dalam bulutangkis, "kecepatan" merujuk pada seberapa
jauh sebuah shuttlecock bisa meluncur bila dipukul dengan daya
tertentu. "Lebih jauh" dianggap "lebih cepat". Berhubungan dengan
perbedaan dari tahanan udara pada ketinggian, kelembaban dan temperature
tertentu, shuttlecock yang sama mempunyai kecepatan yang berbeda di
tempat yang berbeda. Shuttlecock yang bagus digunakan di Beijing dapat
saja tidak bagus bila digunakan di Jakarta. Atau shuttlecock yang bagus
digunakan di Jakarta dapat saja tidak bagus bila digunakan di Bandung.
Itu adalah karena perbedaan temperature, kelembaban, ketinggian dan
tekanan udara di kedua tempat tersebut.Karena perbedaan berat dan bergagai factor lainnya, shuttlecock mempunyai berbagai kecepatan. Wasit bertanggungjawab untuk mencoba shuttlecock setiap hari dan menentukan kecepatan seperti apa yang akan digunakan saat itu. Sepanjang putaran kompetisi, kita dapat meminta penggantian kecepatan shuttlecock karena kondisi seperti panas dan kelembaban, misalnya telah berubah. Hal ini sering menimbulkan perselisihan karena shuttlecock yang lebih lambat bisa menguntungkan seorang pemain sementara yang lebih cepat akan menguntungkan pemain yang lain.
Di turnamen IBF, kebanyakan Wasit Utama akan mencoba sampai 3 kecepatan (speed) shuttlecock yang berbeda untuk memastikan bahwa kecepatan tertentu adalah cocok untuk situasi tempat dan pada waktu tertentu.
Jadi, kecepatan atau lambanan shuttlecock sering tidak tidak menunjukkan kualitas shuttlecock. Tentu, komsumen berhak untuk memilih.
Table di bawah adalah 3 system umum yang dipakai sekarang ini:
International - metric wt. - grain - speed
1. 48 - 75 - lambat, digunakan di daerah tinggi (pegunungan)
2. 49 - 76 - medium lambat, digunakan di daerah yang lebih hangat
3. 50 - 77 - medium, digunakan di daerah pesisir
4. 51 - 78 - medium cepat, daerah dingin
5. 52 - 79 - cepat, daerah dingin, di bawah permukaan laut (eg: Belanda)
Dari daftar tersebut, dapat dilihat bahwa secara tradisional shuttlecock dibagi dalam kategori 48, 49, 50, 51, 52. Pengkategorian ini didasarkan pada berat shuttlecock. 48 berarti beratnya 4.8g, 50 berarti 5.0g, dan seterusnya. Kita menemukan bahwa shuttlecock yang menggunakan kategori ini sering tidak akurat dan sulit untuk untuk dikelompokkan. Jadi, digunakan cara lain yaitu dengan menggunakan kecepatan baku
shuttlecock. Kemudian digunakanlah kecepatan (Speed) 75, 76, 77, 78, 79, 80 sebagai gantinya. Artinya, bila dipukul dengan kekuatan yang sama shuttlecock speed 76 akan berada 30 cm lebih jauh dari shuttlecock speed 75. Begitu seterusnya untuk ukuran lainnya.
Akan tetapi, kecepatan shuttlecock akan berbeda di berbagai lokasi di dunia.. Karena itulah, di Cina, shuttlecock dengan Speed 76 digunakan pada musim panas dan Speed 77 pada musim gugur. Shuttlecock dengan speed 77. Shuttles dengan speed 75 cocok di Thailand; sedangkan speed 76 dan 77 cocok digunakan di Indonesia, Singapore, Hong Kong dan Malaysia; speed 77 dan 78 di Amerika Serikat; speed 78 dan 79 cocok di Finlandia, Canada, Korea and Jepang. Sedangkan speed 79 dan 80 di Australia pada musim gugur. Speed 73 dan 74 hanya digunakan di daerah tinggi seperti Provinsi Yunnan di Cina dan Colorado Springs di Amerika Serikat atau di daerah temperature tinggi seperti Johannesburg di Africa Selatan.
Shuttlecock juga memiliki kecepatan rotasi yang penting untuk stabilitasnya. Untuk stabilitas shuttlecock pada kecepatan lebih dari Mach 0,65 (0,65 x kecepatan suara), bulu bagian paling atas melengkung dari rata-rata posisi 11,8 derajat ke 20derajat atau lebih dari permukaan tubuhnya.
Ketika shuttlecock meluncur, dua daya mempengaruhi gerakannya: grafitasi bumi yang menariknya ke bawah dan tahanan udara yang mendorongnya meluncur ke atas. Percepatan dari grafitasi adalah konstan (tetap). Percepatan pada tahanan udara meningkat ketika shuttlecock meluncur membelah udara. Bila di buat rumusnya maka seperti ini:
a = g - (f(v)
a = percepatan
g = grafitasi
f(v) tergantung pada temperatur, kelembaban, ketinggian dari permukaan laut dan tekanan udara.
kunjungi
jual shuttlecock facebook
jual shuttlecock terbaik
tentang shuttlecock
tentang raket
Langganan:
Postingan (Atom)